29/03/2012

Domino Di Kegelapan

Aku marah-marah di depan gerbang mimpi

Hai boosss.... biar saya ceritain, waktu itu dalam mimpiku..... aku bangun tidur (maksudnya dikisahkan aku bangun tidur di mimpi). Kalo anda-anda sekalian masih bingung juga, silahkan hubungi nomer rumah sakit jiwa lalu bilang pada yang nerima telpon kalo dia itu cantiiiiiiikkkk banget,.. ngga peduli kalo dia laki ato perempuan, tua atau muda, manusia apa bukan. lalu kalo dia jawab makasih berarti kamu harus lembar gagang telepon jauh-jauh.

ketika aku disana, keadaan begitu gelap gulita. tak tampak sebercak cahaya pun. Menurutku mungkin seperti orang buta, walaupun aku tak pernah jadi orang buta. Yang membuatnya agak ngeri yaitu suasananya sangat mencekam sekali. membuat bulu kudukku berdiri tegak seperti tiang listrik yang ditegakkan sedemikian rupa sehingga sudutnya benar 90 derajat tanpa lebih satu atau kurang satu. Membuat aku berpikir bahwa kegelapan yang kualami ini adalah kegelapan paling gelap dari yang tergelap di dunia kegelapan. Seperti ada 'sebuah' makhluk, eh.... bukan . Tapi beberapa makhluk yang berada disebelahku!! membuat bulu kuduk benar benar tegang setegang-tegangnya sampai hampir kabur dari kulitku yang mulus ini (jiaahh...!!! cuih cuih!! air liur sampe keluar 2 liter).

Hanya ada satu cara untuk mengatasi ini semua... ya! setelah aku menyadari ini adalah kamarku jadi aku berniat menyalakan lampu, barangkali makhluk itu bisa pergi dengan cahaya lampu milikku yang sakti itu, mereknya 'kera sakti' slogannya "diliat ngga silau kalo ngeliat pake kacamata hitam merk Chwess", dan waktu itu aku juga beli kacamata itu buat membuktikan slogannya (karena saking 'kebodohan' penasarannya). kebeli Rp. 230.000, waktu dipakai eee....
ternyata memang iya. dan aku dengan bangganya memamerkan lampu itu pada teman2ku, reaksinya sama sekali berbeda,... seakan-akan mereka ingin nginjak-nginjak lampuku sayang. (fiksi belaka, jika ada kesamaan nama dan tempat, bersyukurlah karena dikisahkan disini).

perlaha-lahan aku berjalan menyusuri lantai kamarku menuju dinding dimana saklar lampu sakti tertancap. Dengan meraba2 sekelilingku, akhirnya aku mendapat sesuatu. sesuatu yang menonjol, agak lembek dan sedikit berbulu. Kemudian aku berpikir, sejak kapan saklar lampuku berubah kayak... hidung singa? ato hidung babi? eh, itu hidung temanku. iya kawan, ini asrama. aku tinggal bersama kawan-kawanku. Ok, aku masih menyusuri tembok dan aku menemukan ini!!! tapi sejak kapan juga saklar lampu jadi cekungan bundar, kutelusuri lagi cekungan itu dan.... BZZZTTT!!! ah, ini stopkontak. (tersipu-sipu malu)

ternyata aku dapat saklarnya di sebelah benda setrum itu. inilah dia, CTEK... lampu sudah nyala, terang sekali. Aku memikirkan kacamata Chwess, bukan saatnya aku memikirkan itu. tapi, MEREKA!!!
aku menemukan sekelompok temanku sedang duduk bersila membentuk lingkaran dan mereka ketahuan olehku sedang bermain domino. Salah satu mereka menoleh kepadaku "Jack, ngapain dihidupkan lampunya?"

Sejak kapan ada orang bisa main domino gelap-gelapan????!!!!!

No comments:

Post a Comment