29/03/2012

Kehilangan seorang kawan

Aku mengunjungi gerbang mimpi.

Kadang aku mikir-mikir, ngapain juga aku nulis blog kaya gini?? udah ceritanya ngga asik(dilihat, apalagi dibaca). ya tak apalah, yang penting blogku ini 'penuh' wahaha.... (gak usah ikut ketawa! gak lucu)

Ya sudah, waktu itu aku sedang berkendara motor. Kira2 motor bebek lah, bukan motor matic(karena kemahalan, mendingan mimpi pake alat yang murah-murah aja ya..), dan aku memboncengkan temanku. Dan ada dua ekor temanku lagi yang naik motor sendiri sendiri. yah, cuman temenku satu ini yang bonceng. Tapi jangan bilang dia kagak modal lo, soalnya bapaknya tukang tambal pesawat (ngga usah dipercaya!!)

Kebetulan jalannya itu lagi rusak berat... <= (kalimat ini disebut kalimat opini, karena belum terbukti kebenarannya, akan saya beritahu rusaknya seberapa ya, cekidot) => berlubang-lubang banyak sekali, satu lubang paling kecil kayak lubang biasa tapi yang paling gede (yang gede banyak juga bos) mencapai lebar 1 meter dan dalamnya 2 meter... kayak orang gali sumur aja ya (ngapain juga nggali sumur di jalan raya??) ya ngga usah dipikir, mimpi ini kan mimpi gue ndiri (kalo marah ngga usah baca lagi ya) kalian tau gawatnya apa? waktu itu malam hari, kiri kanan sawah, kanan sawah buat nanem padi, kiri buat nanem bom eh, tebu dink!

dan waktu itu, ketika aku melenggak lenggok menghindari lubang lubang besar itu dengan keahlian murni ajaran pakde Jet li, dengan sangat 'nggaya' lenggok-lenggok kayak gitu... akhirnya ban motor depan masuk ke lubang. terperangkap. susah dicabut. aku cuma senyam senyum aja kayak wajah dibawah ini ke temen boncenganku

Dan kau tahu kawan bagaimana wajah kawanku waktu itu?
yaa.... sudahlah, yang lalu biarlah berlalu. kini saatnya mengangkat ban sial ini, aku dan dibantu kawan2ku mencoba mengangkatnya dengan sekuat tenaga. Tapi, takdir berkata lain... ikan ternyata bisa berenang (???) ban sulit diangkat. haduh. kenapa dengan tenaga 4 orang sekawan akrab yang keren-keren dan ganteng ini (terutama aku, bukan 'kecuali aku' lho!!) sulit sekali mengerjakan tugas ini, akhirnya satu kawanku bosan dan ingin segera pulang. Ia langsung meloncat ke motornya dan pergi begitu saja....

PERGI BEGITU SAJA...

SAJA...

sudah 30 menit kami membusuk disini. kawanku satunya lagi (ceritanya kawanku itu adalah peramal yang hebat) ia bilang pada kami tentang teman kami yang tadi pergi begitu saja "Dia dalam keadaan bahaya sekarang". Kami terkejut... dan kami sebagai teman seperjuangan selama ini, masa' membiarkan teman berada dalam bahaya begitu saja?? we must do an action! GO...

Sekuat tenaga kami sekali lagi mengangkat ban motor sialan itu (dasar motor murahan! i'll destroy it later)... dengan bantuan sedikit ilmu fisika akhirnya berhasil... HAHAHA!!! kita-kita langsung mengejar kawan kami tersayang. 
"Yaaannggg!!! kami datang!!!"

Dewi Fortuna tidak memihak pada kita kali ini, padahal memnag dari dulu dia tidak memihak pada kami dan kami pun tidak memihak pada dia dan tidak akan sekali kali kami memihak padanya, kemudian aku sadar ngapain aku menulis hal seperti ini. SH*T! kenyataan bahwa teman kami tidak ditemukan di manapun, di jalan yang dilaluinya, sawah, ladang, kantor kepala desa, ruangan bupati, gunung, gedung DPR, gedung KPK bahkan gedung WTC... dan kami memutuskan untuk mencari si dia di rumahnya.

Kami bertemu ayahnya dan menanyakan dimana teman kami berada. Ia menggeleng-geleng. kakaknya pun juga begitu. Kami keluar dari sana dengan wajah sedih sekali, nangis sekeras-kerasnya sampai dilihat tetangga seperti anak kecil yang direbut mainan yang selalu dibawanya kemana2, saat tidur, saat makan, saat beol bahkan saat ia berantem. Nangis berkoar koar kayak singa dicukur rambutnya, kami ngga rela, NGGAK RELAAA!! kalo rambut singa dicukur!! HUAAA...

tapi,.... ditengah kami sedang menghancurkan pot tetangga teman kami (karena saking setresnya, orang yang punya aja ketakutan trus masuk ke rumah, katanya sih mo nelpon polisi tapi pulsanya abis, punya telepon rumah tapi gagang teleponnya rusak karena dibuat main anaknya) datanglah temen kami yang hilang itu. kami menganga...
ternyata dia habis ke wc umum.

No comments:

Post a Comment