29/03/2012

Petualangan

Aku ngantri di gerbang mimpi.

hah.... sudah lama aku mimpi trus lupa. dan akhirnya kesempatan ini datang juga, ketika aku sedang di depan televisi dan mengantuk, seakan-akan televisi mengutukku untuk segera masuk dalam mimpi. and here we go!

begini, aku dan adikku yang umurnya se-anak kelas 2 sd sedang berjalan di tengah malam, kita berdua sedang pulang menuju rumah yang dirindukan, menanti akan kasur empuk untuk melepas penat dan membuang jauh-jauh rasa kantuk yang kami derita kini. tapi jarak rumahku dengan posisiku saat ini cukup jauh, dan perutku kelaparan, eh bukan, tapi kehausan.



"kau haus, dik?" kubertanya padanya.
"hmm... ngga ah, aku pengen pulang aja" dia menjawab dengan mengantuk seraya mengusek2 matanya dengan tangan.

Di pinggiran sana ada sebuah toko, dan masih menyala terang dari sekian banyak toko di sampingnya yang sudah mati karena ini tengah maam, kawan.
"sebentar, aku mau beli minuman dulu" pamit dululah...
"cepet yah" jawabnya.

aku pun masuk ke toko itu dan langsung menghampiri kulkas berisi minuman dingin. hmmm.... tampak menyegarkan, tapi uangku cuma tiga ribu rupiah. dan rata rata harga minuman dingin disana 3500. benar benar mengharukan!

ada seorang gadis menghampiriku, mungkin dia penjaga tokonya.
"hei, tampan, mo beli apa?" tanyanya sambil sandaran di samping kulkas.
"ehmm... yg tiga ribuan ada gak?" aku tunjuk kulkas itu.
"cari aja..." menyebalkan.

Walaupun kulkas itu kecil, tapi banyak jenis minuman disana sehingga kulkas itu penuh. sambil mencari, tak sambi ngombrol sama si mbak. karena ini mimpi, jadi aku tak ingat benar apa obrolanku waktu itu, yang cuma kutahu yaitu kami mengobrol cukup lama meskipun minuman 3000 ku sudah habis dan aku melupakan adikku.

setelah sadar (masih mimpi, bos) adikku ternyata terduduk di pinggir jalan dengan kepala menghadap ke atas dan ia ngiler. hrrrr..... sudahlah kita pulang saja.

entah-entah kenapa, ketika sudah dekat rumahku, tiba-tiba ada istana setan di depan kami (ee... tampilannya seperti istana setan, mungkin saja isinya bukan setan-setan lagi pesta pora). yah, mau bagaimana lagi, itulah satu-satunya jalan pulang. melewati istana setan. ternyata kami dihadang seseorang, dan aku tak ingat seperti apa dia, dia cuma menjelaskan ini memang istana setan dan kami harus melalui tiga rintangan dan dialah rintangan pertama.

aku dan adikku tidak yakin bisa mengalahkannya, dan sesosok orang datang dan orang itu berniat membantu kita. terjadilah pertarungan sengit antara penghadang sialan dan pria misterius itu, tapi itu bukan urusan kita, kita cuma ingin pulang. ingin pulaaang~ kami pun pergi dengan acuh.

Tapi setelah tadi, sekarang belum waktunya untuk bernafas lega karena kami harus melawan rintangan kedua, dan (sekali lagi) ini mimpi, aku ngga ingat apa rintangan kedua yang penting 'dia' itu mencoba membunuh kita tapi pria yang membela kami sudah mengalahkan pengahadang sialan pertama dan ia membawa satu kawan lagi. mereka pun berusaha menolong kami. dan itu juga urusan kami, karena kami ingin pulang. pria misterius itu menyuruh kawannya untuk lari bersama kita. tapi itu juga bukan urusan kami. kami hanya ingin.... pulang~ (jreeeng)

rintangan ketiga.... mungkin ini agak sedikit lega karena ini rintangan terakhir, tapi kami hanya bisa kaget, lawan kami sekarang adalah budhe (bibi) kita sendiri. WHaaattt THe HelLL??!! dan budhe kami itupun juga ikut kaget, tapi cuma sebentar lalu ia menyerang teman kita yang ngga penting itu. and... his dead. budhe kami cuma tersenyum puas. aku dan adikku hanya tercengang.

"bude, ngga nyerang kita??" aku masih tercengang. tapi dia tidak menjawab apa-apa. dan lagi-lagi itu bukan urusan kita, kita sudah benar-benar lelah.

di depan sana, itu rumah kita.

No comments:

Post a Comment